Nama latin : Artocarpus Altilis Klasisfikasi : - Kingdom : Plantea
- Sub Kingdom : Viridiplantea
- Infra Kingdom : Striptophyta
- Super Devisi : Embryophyta
- Devisi : Tracheophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Super Ordo : Rosanea
- Ordo : Rosales
- Famili : Moraceae
- Genus : Artocarpus J.R. Frost. & G. Frost.
- Species : Artocarpus Altilis (Parkinsom) Fosberg
Deskripsi morfologi - Akar: Memiliki sistem perakaran tunggang, berserat dan dapat tumbuh cukup dalam menjadikan sistem perakaran yang kokoh, namun dengan akar menyamping yang dangkal.
- Batang: Memiliki batang besar dan kokoh dan didapati bahwa tekstur dari batangnya jauh lebih lunak dari yang dibayangkan. Jumlah getah putih yang terkandung di dalam pohon tergolong cukup banyak. Memiliki batang berwarna hijau kecoklatan dengan tekstur berserat dan kasar. Tanaman sukun dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian berkisar 14m.
- Daun: Daun dari tanaman sukun akan tumbuh berkisar 20-60cm. Jenis daun sukun berupa daun jenis tunggal dengan bentuk bervariasi dari oval hingga lonjong. Pangkal dari daun tersebut akan membulat dengan ujung yang runcing; tepi dari daun-daun tersebut membentuk sirip dan mampu untuk menyabang. Bagian dari permukaan atas daun terlihat warna hijau mengkilap licin sedangkan bagian bawah bertekstur kusam dan kasar.
- Buah: Memiliki diameter antara 20-29cm dengan kulit berduri kasar dan tebal yang terbungkus dengan warna kuning hingga cokelat serta tidak memiliki biji.
Habitat dan penyebaran - Tumbuh secara alami di berbagai negara tropis.
- Berasal dari wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia dan Filipina.
- Dikenal memilik toleransi terhadap kondisi lingkungan yang beragam. Meskipun biasanya tumbuh di dataran rendah, sukun juga dapat ditemukan di daerah pegunungan yang lebih tinggi.
- Sebaran tanaman sukun di Indonesia meliputi Sumatera, Pulau Jawa, Maluku dan Papua. Musim berbuah tanaman sukun berlangsung 2 kali dalam setahun.
Manfaat dan kegunaan - Tanaman sukun menghasilkan buah yang memiliki kandungan gizi tinggi, dan potensial dijadikan sebagai bahan makanan pokok alternatif pengganti beras.
- Buah sukun umumnya dijadikan makanan ringan/tambahan dengan cara dibakar, rebus, digoreng dan dibuat keripik. Namun dapat pula diolah menjadi tepung sukun dan pati sukun yang selanjutnya dapat diolah menjadi beraneka ragam masakan.
- Kayunya yang sudah tua, dapat digunakan untuk bahan bangunan (konstruksi ringan), papan yang dikilapkan, bahan pembuatan kotak/peti, mainan dan bahan baku pulp.
- Daunnya bisa untuk pakan ternak, juga berguna sebagai obat herbal tradisional untuk mengatasi gangguan jantung dan ginjal.
Lainnya - Pada tahun 2019, Pemkab Kepulauan Seribu dorong konsumsi sukun sebagai pengganti beras.
- Pada tahun 2023, Gubernur Maluku menggalakkan tanam sukun untuk mengantisipasi krisis pangan global serta meningkatkan kemandirian pangan.
|